Sat. Mar 25th, 2023

Gejala Sifilis Pada Wanita Hamil Bisa Berdampak Pada Bayi

Gejala Sifilis Pada Wanita Hamil Bisa Berdampak Pada Bayi – Kanker serviks dan HIV terjadi karena adanya virus sedangkan untuk Sifilis merupakan salah satu penyakit yang di sebabkan oleh bakteri yaitu bakteri treponema pallidium. Sifilis memang termasuk empat besar infeksi yang menular dari seksual namun bisa diobati. Menurut dari data WHO jumlah orang yang sudah terkena infeksi menular seksual tersebut mencapai 6 juta orang per tahunnya. Infeksi gejala Sifilis ini memang sering tidak disadari oleh para penderitanya karena biasanya infeksi terjadi pada awalnya disebabkan oleh luka seperti sariawan yang tidak berdarah, tidak nyeri dan tidak bernanah.

Banyak sekali yang mungkin belum menyadari sariawan yang terjadi di leher rahim ataupun bukaan vagina. penyakit ini biasanya terjadi di saat adanya kontak dengan luka seperti sariawan kemudian melakukan sebuah aktivitas seksual. Untuk infeksi sekunder dari sifilis memang memberikan sebuah gejala yang sangat tergantung dari organ tubuh yang diserangnya. Sifilis biasanya bisa menyerang tulang kulit bahkan sampai ke otak.

Seseorang bisa terkena sifilis karena adanya kontak dengan cairan yang memang mengandung sifat tersebut sehingga dengan penularan Sifilis akan sangat mudah terkena AIDS. Saat ini masih sangat jarang sekali orang yang memeriksa tubuhnya di saat mereka terkena sifilis. Menurut salah satu anggota agen judi bola yang berprofesi sebagai dokter spesialis sifilis mengatakan bahwa gejala sifilis ini tidak terasa namun sebaiknya harus dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut karena gejala Sifilis bisa mengakibatkan kematian. Biasanya gejala awal akan muncul di saat sudah memasuki stadium 1 yaitu di hari 3 sampai 90 yang di mana akan terdapat luka pada bagian alat kelamin wanita ataupun pria. Memang mukanya sangat bersih tidak ada nanah ataupun cacat sehingga masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa luka tersebut merupakan salah satu gejala dari sifilis. Untuk gejala kedua yaitu stadium 2 biasanya akan muncul di 4 sampai 10 minggu yaitu terdapat luka lainnya tidak hanya di dalam satu organ tubuh saja bisa saja terjadi di luka pada bagian kulit. Untuk stadium ketiga biasanya akan muncul 3 sampai 15 tahun Setelah semuanya mulai menyebar bahkan gejala tersebut pun bisa sampai ke jantung melalui pembuluh darah.

Gejala sifilis bisa menyebar dari ibu ke janin yang memang dalam kandungan ataupun saat proses melahirkan. Bahkan sangat beresiko bagi wanita hamil yang menderita sifilis ini karena nantinya akan memiliki seorang bayi yang memiliki kelainan kongenital atau cacat lahir bahkan bisa mengakibatkan janin meninggal dunia.

4 Hal Penting yang Harus Diketahui tentang HIV/AIDS
Info Informasi Tentang HIV/AIDS Topik Kesehatan

4 Hal Penting yang Harus Diketahui tentang HIV/AIDS

Masalah kesehatan yang sangatlah banyak jenisnya. Sebagian masalah kesehatan disebabkan oleh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, seperti bakteri dan jamur. Makhluk hidup berukuran kecil ini mampu memberikan dampak serius dan bahkan bisa sampai membahayakan nyawa. Selain bakteri, ada juga virus yang bahkan bisa dibilang lebih berbahaya karena bisa dibilang bahwa penyakit atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus tidaklah bisa diobati layaknya penyakit pada umumnya. Caranya harus menggunakan vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu virus yang telah ada cukup lama dan masih menjadi bahasa sampai sekarang adalah HIV.

HIV ini memang merupakan salah satu virus yang sangat berbahaya. Bahkan setelah puluhan tahun sekalipun, virus ini masih menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, tidak ada salahnya anda untuk mengetahui hal-hal penting terkait virus ini.

1. HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus. Dari namanya, sebenarnya sudah cukup jelas tentang apa yang akan terjadi ketika virus ini sampai menyerang seseorang. Virus ini akan secara spesifik menyerang sistem imun seseorang. Sistem imun sendiri merupakan sistem dalam tubuh yang juga disebut sistem kekebalan tubuh. Ini merupakan mekanisme dalam tubuh yang berguna untuk mencegah agar anda tidak mudah terserang penyakit. Ini layaknya benteng pertahanan dalam tubuh anda. Ketika anda sudah sampai terserang oleh virus ini, sistem imun dalam tubuh anda akan berkurang, dan ini akan terus memburuk hingga akhirnya tubuh menjadi sangat rentan. Karena itulah, HIV memang tidak akan membunuh manusia secara langsung, tapi efeknya justru bisa jauh lebih berbahaya.

2. Bila berbicara tentang HIV, orang umumnya akan menyebut juga AIDS. Bahkan, dalam penyebutannya, seringkali keduanya disebutkan bersama-sama. AIDS sendiri merupakan singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Dari namanya, sudah cukup jelas bahwa AIDS memang kondisi kesehatan yang disebabkan oleh virus HIV tersebut. Namun, orang yang sudah terserang HIV tidak akan langsung begitu saja menderita AIDS ini. Kondisi ini akan muncul ketika HIV tersebut sudah menyangkiti tubuh dan efeknya sudah memasuki stadium akhir. Kemudian, orang yang terkena AIDS ini pun sering disebut dengan ODHA atau Orang dengan HIV/AIDS.

Baca juga : Penularan Yang Terjadi Akibat HIV AIDS

3. Yang berbahaya dari virus ini adalah tidak adanya gejala awal yang pasti. Bahkan, orang yang sudah terpapar dan terinveksi virus ini tidak akan merasakan perbedaan apapun. Barangkali, perubahan akan mulai terasa ketika sistem imun dalam tubuh sudah sangat menurun drastis dan badan menjadi sangat mudah terserang penyakit. Ketika sudah sampai opname dan dilakukan cek darah, barulah bisa diketahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau tidak. Satu-satunya cara mengetahuinya memang hanya dengan melakukan tes darah.

4. Yang lebih berbahaya lagi, sampai saat ini belum ada vaksin untuk HIV ini. Karena itulah, virus ini sudah ditemukan sejak puluhan tahun yang lalu, tapi masih tidak ada vaksin yang benar-benar efektif untuk mencegah infeksi virus ini. Hal ini karena virus akan dengan sangat mudah berubah dan bermutasi ketika sudah masuk ke dalam tubuh sehingga tidaklah mudah untuk proses penellitiannya. Virus yang menyerang sistem pertahanan tubuh ini pun memiliki mekanisme unik yang mampu menghindari sistem pertahanan tubuh yang diserangnya sehingga memang menyulitkan untuk peneliti.

Baca juga : Hindari Sex Beresiko Dengan Bali Agains AIDS

Itulah fakta menarik dan penting yang perlu anda ketahui tentang virus ini. Virus ini akan masuk ke dalam tubuh melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani. Karena itu, penularan virus ini sering terjadi pada orang-orang yang melakukan seks bebas atau pengguna narkoba yang sering menggunakan jarum suntik secara bergantian. Tentu saja, dengan memahami virus ini, setidaknya anda bisa lebih berhati-hati dan mencegah penularannya.

Penularan Yang Terjadi Akibat HIV AIDS
Info Informasi Tentang HIV/AIDS Obat & Suplemen Topik Kesehatan

Penularan Yang Terjadi Akibat HIV AIDS

Penularan Yang Terjadi Akibat HIV AIDS – Mungkin anda sudah tidak asing lagi mendengar virus HIV atau yang mungkin lebih disebut dengan penyakit AIDS. HIV yang berkepanjangan dari human immunodeficiency virus yaitu salah satu virus yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit AIDS. Di mana virus ini bisa menyerang sistem kekebalan yang ada pada tubuh manusia sehingga nantinya tubuh akan menjadi lebih rentan terkena infeksi. Anda pun perlu bahwa virus HIV bisa menular ke siapapun penularannya tersebut biasanya bisa melalui beberapa cara salah satunya yaitu penggunaan dari jarum suntik yang dilakukan secara bergantian biasanya menurut ilmu kedokteran seseorang yang sudah terkena HIV dapat bertahan hidup hanya selama 9 sampai 11 tahun setelah seseorang tersebut terinfeksi dan tidak adanya pengobatan.

Di Indonesia memang sudah banyak sekali kasus HIV yang terjadi dan menurut dari hasil laporan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan pada Kemenkes RI di tahun 2017 kasus HIV ini sudah terjadi di masyarakat Indonesia dan korban yang terkena HIV ini berkisar 255.527 jiwa. Di mana penyebab terjadinya virus HIV ini dengan adanya aktivitas seksual yang memang sangat beresiko dan bisa menularkan virusnya. Saat ini juga terdapat beberapa mitos mengenai HIV yang sering beredar yaitu cara dari penularan HIV tersebut. Namun sebenarnya HIV tidak bisa menular hanya melalui pertukaran air liur seperti keringat gigitan nyamuk sentuhan ataupun penggunaan toilet secara bersama-sama. Dan sebenarnya penularan HIV berasal dari kontak cairan tubuh seperti sperma ataupun darah seperti halnya sebagai berikut :
Hubungan seks yang memiliki resiko di mana artinya jika salah satu pasangan sudah terkena virus HIV kemudian melakukan hubungan seks tanpa menggunakan sebuah pengalaman hal tersebut bisa menularkan bagi pasangannya. Jadi untuk pencegahannya sebenarnya bisa menggunakan kondom ataupun tidak mengganti ganti pasangan.

Adanya penggunaan jarum suntik secara bergantian juga dapat menularkan virus HIV tersebut. Namun sebenarnya penggunaan dari jarum suntik tidak hanya dilakukan di rumah sakit tetapi bisa juga ditemukan dari kalangan pengguna narkoba akupuntur ataupun jasa tato. Jadi jika anda ingin melakukan akupuntur ataupun tato anda bisa pastikan bahwa jarum suntik tersebut baru.

Penyebaran Penyakit HIV AIDS di Indonesia Hingga Saat Ini
Bantuan Informasi Tentang HIV/AIDS

Penyebaran Penyakit HIV AIDS di Indonesia Hingga Saat Ini

Penyebaran Penyakit HIV AIDS di Indonesia Hingga Saat Ini – Penyakit HIV AIDS merupakan penyakit menular seksual yang menyerang sistem imun tubuh. Infeksi HIV AIDS disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, tranfusi darah atau kontak darah dengan si penderita, penggunaan jarum suntik secara bergantian, serta penularan penyakit dari ibu ke bayi terutama melalu ASI. Virus HIV AIDS tersebut menginfeksi sel darah putih pada tubuh si penderita yang menyebabkan kekebalan tubuh penderita menurun dan membuat penderita mudah terinfeksi penyakit lain dan dehidrasi.

Indonesia merupakan negara dengan peringkat ketiga di Asia Pasifik dengan jumlah penderita HIV AIDS terbanyak setelah India dan China, serta termasuk dalam 20 besar negara dengan jumlah kasus HIV AIDS terbanyak di dunia. Kasus HIV pertama di Indonesia terjadi pada diberitakan pada 1987 dengan bukti terdeteksinya virus HIV pada turis Belanda di Denpasar, Bali. Namun, berita ini diragukan sebagai kemunculan HIV yang pertama di Indonesia karena dianggap memuat unsur politik. Lalu, keraguan itu dibuktikan dengan adanya bukti bahawa pada tahun 1983 seorang dokter Bagian Hematologi – Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian itu dilakukan guna meneliti kalangan homoseksual dan waria terkait dengan leukimia. Hasil penelitian dari 30 waria tersebut menyatakan bahwa 3 di antaranya menunjukkan gejala yang mirip dengan HIV AIDS. Tetapi, karena di masa itu pengertian mengenai AIDS belum jelas, gejala yang ditunjukkan oleh ketiga waria tersebut disebut AIDS Related Complex.Hingga saat ini penderita HIV AIDS di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tercatat sudah lebih dari 118 ribu kasus penderita HIV AIDS, dengan provinsi DKI Jakarta sebagai penyumbang terbanyak.

Kasus HIV AIDS yang menimpa bayi pertama kali di temukan di Bojonegoro, Jawa Timur ketika ada seorang bayi perempuan dilahirkan dari ibu yang menderita HIV. Lalu, terus bertambah banyak hingga saat ini. Prenatal merupakan faktor resiko penyumbang peningkatan penyakit AIDS. Prenatal merupakan kondisi dimana masa kehamilan berusia lima bulan atau sekitar 22 Minggu. Oleh sebab itu, pemerintah mulai memberlakukan peraturan untuk melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil. Awalnya pemeriksaan ini hanya dilakukan kepada ibu hamil yang mempunyai perilaku berpotensi tertular penyakit HIV. Namun, seiring berjalannya waktu, pemeriksaan ini wajib dilaksanakan oleh setiap ibu hamil demi mengantisipasi terjangkitnya virus HIV. Ketetapan lain yang berubah adalah cara yang digunakan untuk pengobatan ibu hamil, dimana pengobatan ibu hamil yang terkena HIV menggunakam obat antiretroviral.

Hingga saat ini, belum ada obat yang tepat menyembuhkan HIV. Hanya ada beberapa proses pengobatan untuk menghambat menyebarnya virus. Terdapat beberapa jenis obat ARV yang dapat dikonsumsi, diantara lain adalah jenis obat Efavirens, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin, dan Zidovudin. Para penderita HIV harus rutin minum ARV juga sudah mendapat diagnosis terjangkit HIV. Apabila penderita mengabaikan hal tersebut dan tidak segera melakukan pengobatan hanya akan merusak sistem kekebalan tubuh dan penyebaran virus HIV tersebut menjadi semakin cepat. Penderita diperbolehkan mengkonsumsi lebih dari jenis obat ARV. Apabila penderita lupa akan jadwal minum obatnya, dianjurkan untuk langsung minum obat itu ketika sudah inget dan mulai mengikuti jadwal semestinya lagi. Ada beberapa efek samping ketika mengkonsumsi obat ARV tersebut seperti diare, pusing, mual, muntah, kadar gula tinggi, susah tidur, serta tubuh menjadi mudah lelah. Pengobatan HIV perlu dilakukan dengan sabar karena memiliki durasi lama dan bertahap.

Tips Mencegah Agar Tidak Tertular Penyakit HIV AIDS
Bantuan Info Informasi Tentang HIV/AIDS Vaksin

Tips Mencegah Agar Tidak Tertular Penyakit HIV AIDS

Tips Mencegah Agar Tidak Tertular Penyakit HIV AIDS – HIV merupakan virus yang mengganggu kekebalan tubuh manusia. HIV ini merupakan penyebab dari penyakit menular seksual AIDS. HIV dan AIDS ini akan membuat tubuh si penderitanya mudah terserang penyakit lainnya karena sistem kekebalan tubuhnya semakin berkurang dan mengakibatkan daya tahan tubuh penderita berkurang.

Sejauh ini belum ada obat penawar yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit HIV AIDS meskipun sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh salah satu anggota agen bola terpercaya yang berprofesi sebagai dokter. Hingga saat ini, pengobatan yang dijalani para penderita HIV AIDS adalah untuk menghambat penyebaran virus tersebut di tubuh mereka. Kendati demikian, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar tidak rentan tertular penyakit HIV AIDS. Berikut ini adalah tipsnya :

1. Mengenali Faktor Penularan dan Resikonya
Sangat perlu bagi kita untuk mengetahui hal apa saja yang dapat menjadi penyebab penularan penyakit HIV AIDS. Beberapa faktor penyebab penularan HIV AIDS adalah bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita HIV AIDS, penggunaan jarum suntik secara berlebihan, tranfusi darah dengan penderita, dan hubungan seksual yang tidak sehat. Di samping hal itu, kita juga harus paham resiko yang dihadapi jika sampai tertular penyakit tersebut. Kita harus mencari informasi yang akurat dan tidak hanya mengandalkan kabar burung yang beredar di masyarakat.

2. Hindari Gaya Hidup Bebas
Salah satu penyebab penularan HIV adalah pergaulan bebas. Lingkungan yang buruk akan menjadikan kita terjerumus. Hal yang perlu dihindari adalah seperti hubungan di luar nikah, bergonta ganti pasangan, serta penyalahgunaan narkoba.

3. Cek Kesehatan Secara Rutin Dan Berkala
Pengecekan kesehatan ini dilakukan minimal tiga bulan sekali di dokter. Pemeriksaan kesehataan yang wajib dilakukan baik secara anal, oral, dan pemeriksaan alat kelamin. Penyebab utama penularan HIV adalah melalui hubungan seks, apalagi jika orang tersebut suka berganti-ganti pasangan. Pemeriksaan yang digunakan untuk pencegahan dan upaya mengurangi resiko HIV adalah TasP (Treatment as Prevention).

4. Minum Obat Post Exposure Prophylaxis (PEP)
PEP merupakan salah satu bentuk perawatan untuk mencegah penularan HIV AIDS setelah adanya tindakan yang memiliki resiko terjangkit penyakit HIV AIDS. Misalnya jika tidak sengaja terkena darah si penderita HIV yang sedang kecelakaan. Cara kerja melalui PEP dengan memberikan obat ARV sekitar 28 hari untuk menghentikan atau mencegah virus HIV agar tidak berakibat infeksi seumur hidup. Untuk keefektifan obat ini harus dikonsumsi dalam waktu 3 hari setelah terjadi kejadian. Untuk penggunan obat PEP harus melakukan konsultasi dengan dokter agar penggunannya tepat. Lakukan anjuran yang diberikan oleh dokter, meskipun penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti mual, pusing, dan mudah mengalami dehidrasi. Proses ini tentu tidak mudah, perlu adanya kesabaran untuk menjalani setiap tahap pencegahannya.

5. Terbuka Dengan Pasangan
Mengkomunikasikan segala hal dengan pasangan tentu akan membuat beban anda berkurang. Meskipun terkesan memalukan, tetapi pembicaraan mengenai cara pencegahan HIV AIDS sangat penting agar dapat melakukannya bersama-sama. Secara lebih lanjut, anda dan pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter.

6. Pemeriksaan Kesehatan Oleh Ibu Hamil
Hal ini untuk mewaspadai penularan biologis dari ibu ke bayi. Ini disebabkan karena kebanyakan infeksi virus HIV tidak menunjukkan gejala yang terlihat. Ibu hamil diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan ini untuk mendeteksi apakah terdeteksi virus HIV AIDS. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara melakukan tes darah dan dari hasil pemeriksaan tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Itu tadi tips agar dapat mencegah penularan penyakit HIV, semoga bermanfaat. Jagalah kesehatan diri dan lingkungan sekitar anda agar dapat melakukan pencegahan HIV. Jagalah pola hidup sehat dan pergaulan anda.

Waspada HIV dan AIDS, Kenali Gejala Dan Penyebabnya
Bantuan Info Informasi Tentang HIV/AIDS

Waspada HIV dan AIDS, Kenali Gejala Dan Penyebabnya

Waspada HIV dan AIDS, Kenali Gejala Dan Penyebabnya – Isitlah penyakit HIV AIDS sering kita di dengar di tengah-tengah kehidupan masyarakat. HIV AIDS dikenal sebagai penyakit menular seksual yang membuat orang sekitar takut untuk berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan penderitanya. Berikut penjelasan tentang HIV AIDS secara rinci agar dapat menambah pengetahuan kita.

Human Immunodeficiency virus (HIV) adalah penyakit menular seksual yang menyerang sistem imun seseorang melalui infeksi sel darah putih yang membuat kekebalan tubuh seseorang menurun, sehingga mudah untuk terserang penyakit-penyakit yang lain. HIV dibagi beberapa tahap dan jika sudah mencapai tahap atau stadium akhir, maka akan muncullah AIDS.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan tahap dimana HIV sudah mencapai infeksi tahap terakhir. Orang yang sudah tekena AIDS akan membuat tubuhnya tidak mampu lagi untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Hingga saat ini, belum ada obat untuk mengobati HIV AIDS belum ditemukan, tetapi masih ada pengobatan tertentu yang dapat memperlambat penyebaran virus HIV AIDS tersebut.

Penyebab Penyakit HIV AIDS
Secara umum penyebab HIV AIDS adalah melakukan hubungan intim yang tidak sehat, seperti melakukan hubungan sesama jenis, bergonta-ganti pasangan, atau tidak menggunakan pengaman saat berhubungan intim. Selain itu penyebab HIV AIDS yang lain adalah penyalahgunaan narkoba dan penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian. Perlu diketahui bahwa vidur HIV dapat hidup di cairan, antara lain cairan darah, cairah vagina, cairan sperma, dan ASI Orang yang terkena HIV AIDS dapat berpotensi menularkan penyakitnya pada orang lain. Cara penularan penyakit HIV AIDS tersebut antara lain adalah :

• Berhubungan seks dengan penderita penyakit tersebut. Ini juga merupakan salah satu contoh hubungan seks tidak sehat, yaitu berhubungan seks menggunakan pelindung. Selain melalui cairan vagina dan sperma, penyakit menular seksual juga menimbulkan luka terbuka di alat kelamin. Luka inilah yang dapat juga menyebarkan HIV AIDS

• Adanya transfusi darah dari orang yang sudah terkena virus HIV AIDS tersebut atau adanya kontak lain dengan darah si penderita, misalnya saat terjadi luka.

• Ibu yang terinfeksi virus HIV AIDS juga menularkan penyakitnya kepada bayi terutama jika bayi tersebut minum ASI dari sang ibu.

Gejala Penyakit HIV AIDS

Gejala Penyakit HIV AIDS dibagi menjadi beberapa tahap sesuai dengan tingkat parahnya infeksi penyakit tersebut.

Tahap 1
• Penderita akan merasakan nyeri yang mirip dengan flu beberapa Minggu setelah terinfeksi, nyeri ini berkisar antara satu hingga dua bulan
• Pada tahap pertama ini penderita juga dapat tidak menunjukkan gejala apapun selama beberapa tahun
• Penderita akan mudah lelah dan dapat menimbulkan demam, ruam, diare, sakit pada tenggorokan yang terasa nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, serta rasa nyeri pada otot dan sendi.
Tahap 2
• Secara umum tidak menimbulkan gejala lain yang lebih lanjut.
• Virus sudah mulai menyebar secara terus menerus sehingga merusak sistem imun tubuh.
• Dalam tahap ini, penderita sudah dapat menularkan penyakitnya ini kepada orang lain.
• Kisaran tahap ini berlangsung adalah kurang lebih 10 tahun.
Tahap 3
• Penderita mudah sakit karena daya tubuhnya yang sudah rentan, dan selanjutnya HIV ini akan berlanjut pada AIDS.
• Demam yang tak kunjung turun selama kurang lebih 10 hari.
• Gangguan pernafasan dan pencernaan, seperti susah bernapas dan diare akut dengan jangka waktu yang lama.
• Terjadi infeksi jamur yang dialami penderita pada mulut, tenggorokan, dan vagina.
• Lebih mudah merasa letih.
• Timbulnya bintik di kulit yang berwarna ungu dan tidak dapat hilang.
• Hilangnya nafsu makan sehingga mengakibatkan berat badan menurun drastis.

Demikian tadi penjelasan mengenai penyebab serta gejala HIV AIDS. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kesehatan kalian, ya.

Pengobatan Bagi Penderita Virus HIV
Bantuan Info Informasi Tentang HIV/AIDS Obat & Suplemen Topik Kesehatan

Pengobatan Bagi Penderita Virus HIV

Pengobatan Bagi Penderita Virus HIV – Saat ini memang penyakit AIDS ataupun virus HIV sudah banyak diderita oleh masyarakat khususnya Indonesia. Untuk saat ini pun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit AIDS ini, namun masih ada beberapa obat yang berbeda-beda untuk bisa mengendalikan virus HIV tersebut. Ada salah satu pengobatan yang dilakukan melalui sebuah terapi antiretroviral, terapi tersebut memang sangat dianjurkan untuk para penderita agar bisa terlepas dari jumlah sel T CD4.

Untuk setiap golongan obat yang bisa memblokir virus tersebut memiliki cara yang berbeda-beda. Jadi sangat dianjurkan untuk bisa menggabungkan tidak obat dari 2 kelas yang memang nantinya untuk bisa menghindari terjadinya virus HIV yang lebih resistan terhadap obat-obatan. Untuk mengobati penderita dari virus HIV ataupun penyakit AIDS memang harus dilakukan sebuah peralatan medis namun sebenarnya yang paling terpenting harus bisa dirawat juga secara mandiri di rumah dengan cara yang alami.

Berikut ini beberapa tips untuk mengobati HIV yang bisa membuat anda tetap sehat untuk lebih lama secara alami diantaranya yaitu :
Memakan makanan yang sehat seperti buah-buahan segar sayuran biji-bijian dan protein yang tanpa lemak sehingga bisa membantu tubuh menjadi tetap kuat bisa memberikan lebih banyak energi dan yang paling penting bisa untuk mendukung sebuah sistem kekebalan pada tubuh anda.
Bisa menghindari memakan daging mentah makanan laut dan telur mentah. Karena biasanya pada orang yang sudah terkena infeksi virus HIV bisa terjadi dari bawaan makanan. Jadi sebaiknya anda bisa memasak makanan yang benar-benar sudah matang. Anda pun juga harus menghindari Produk susu yang tidak dipasteurisasi, makanan laut yang mentah seperti sushi dan tiram.

Anda pun juga sebenarnya bisa mendapatkan sebuah imunisasi yang tepat di mana cara ini dapat mencegah infeksi seperti flu dan pneumonia. Anda pun harus bisa memastikan bahwa vaksin tersebut tidak membuat virus tersebut menjadi hidup yang dapat membahayakan anda dengan sistem kekebalan tubuh yang menjadi lemah. Vaksin yang selama ini telah di kembangkan dan diteliti demi untuk melawan virus HIV ini, telah banyak disponsori dan di danai berbagai kalangan mulai dari Pemerintahan hingga badan sosial serta perusahaan Agen Judi SBOBET turut mendanai penelitian tersebut, ini menjadi sebuah tindakan sosial karena dinegara asal nya Filipina banyak anggota sbobet yang juga terjangkit virus berbahaya ini.

Anda pun harus berhati-hati dengan hewan peliharaan karena ada beberapa hewan yang bisa membawa parasit yang nantinya menyebabkan infeksi bagi penderita HIV. Seperti kotoran kucing yang bisa menyebabkan toksoplasmasis, reptil yang bisa membawa salmonella dan burung yang bisa membawa histoplasmosis. Anda bisa mencuci tangan dengan bersih setelah anda memegang hewan peliharaan dan sebaiknya anda pun juga harus rajin membersihkan kandang peliharaan anda.

Kenali Tanda Dari Gejala HIV
Informasi Tentang HIV/AIDS

Kenali Tanda Dari Gejala HIV

Anda harus ketahui bahwa seseorang yang sudah terkena HIV belum tentu akan mengidap AIDS, namun seseorang tersebut pun harus mengetahui gejala awal yang bisa terjadi sejak dini dan cepat untuk mengobatinya. Ada beberapa gejala awal HIV yang bisa dikenali di mana HIV merupakan salah satu jenis virus yang bisa menyerang sistem pada kekebalan tubuh manusia yang khususnya berada di sel CD-4. Virus ini bisa menular melalui kontak seksual dan jika anda berbagi jarum suntik dengan seseorang yang sudah menderita virus tersebut.

Infeksi dari virus HIV terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahapan awal yang lebih disebut dengan sebuah infeksi akut kemudian tahap kedua merupakan periode laten asimtomatik dan tahap terakhir yang mungkin lebih disebut dengan AIDS. Memang saat ini pun belum didapatkan obat yang memang bisa menyembuhkan penyakit tersebut namun sudah tersedia pengobatan yang bisa menghambat replikasi dari virus HIV yang ada di dalam tubuh. Bagi para penderitanya tetap bisa hidup dan melakukan aktivitas secara normal seperti orang sehat yaitu dengan pengobatan alternatif seperti terapi anti retroviral. Namun memang pengobatan tersebut hanya bisa dilakukan pada sejak dini. Jadi jika anda mendapatkan kecurigaan mengenai beberapa Tanda Gejala HIV anda bisa melakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih awal. Berikut ini beberapa gejala awal yang bisa terjadi virus HIV yaitu :

Tahapan awal terjadinya virus HIV biasanya penderita akan mengalami demam dan gejala lainnya seperti pembengkakan kelenjar, getah bening, kelelahan dan sakit tenggorokan. Kondisi ini bisa terjadi di tahapan awal yang nantinya virus HIV tersebut mulai bergerak ke aliran darah dan bisa menyebarkan dalam jumlah yang besar sehingga bisa memicu respon yang alami yang di mana tubuh akan menjadi demam dan gejala ringan lainnya.

Mengalami sakit tenggorokan dan batuk kering dalam jangka yang panjang berminggu-minggu sampai dengan berbulan-bulan. Di mana penyakit tersebut akan sulit disembuhkan walaupun sudah menggunakan antibiotik dan inhaler.

Adanya sebuah respon inflamasi yang memang dihasilkan dari sistem imun tubuh yang berguna untuk melawan serangan virus HIV bisa menyebabkan penderitanya akan merasakan kelelahan. Penderitanya biasanya akan berjalan dengan bahu yang terkulai seperti seseorang yang kehabisan nafas bahkan bisa juga terjadi gejala lain seperti sakit kepala.

Daftar Lokasi untuk Tes HIV AIDS di Wilayah Jawa Timur
Info Informasi Tentang HIV/AIDS Obat & Suplemen Topik Kesehatan

Daftar Lokasi untuk Tes HIV AIDS di Wilayah Jawa Timur

Wilayah Jawa Timur tercatat sebagai wilayah di Indonesia dengan jumlah ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) paling tinggi di Indonesia. Tercatat total 54.275 ribu kasus sejak 1989 sampai bulan September 2016 yang lalu. Pemprov Jatim kemudian bekerja keras dengan memberikan layanan kesehatan yang lebih mumpuni bagi ODHA sehingga jumlah pasien HIV meninggal dapat ditekan drastis. Apabila Anda termasuk warga Jawa Timur dengan resiko tertular HIV maka sangat disarankan Anda mengikuti tes VCT demi meyakinkan diri.

Inilah beberapa lokasi yang direkomendasikan oleh untuk tes VCT di Jawa Timur antara lain :

– Surabaya
• Puskesmas Perak Timur – Jl. Jakarta No. 9, Pabean, Cantian, Surabaya
• Memberikan layanan IMS, VCT juga MK kepada masyarakat. Mengadakan kerjasama tes VCT dengan beberapa pihak seperti;
• Gaya Nusantara – Jl. Mojo Kidul Blok I No. 11-A, Surabaya
• PERWAKOS (Persatuan Waria Kota Surabaya) – Jl. Banyuurip Kidul Gg. I-A/7, Surabaya
• Puskesmas Putat Jaya – Jl. Kupang Gunung Barat VI/25, Surabaya
• Juga memberikan layanan IMS, VCT serta MK
• Hotline Surabaya di gedung P4TK – Jl. Indrapura No. 17, Surabaya yang memberikan layanan VCT dan MK
• Klinik Kesehatan Perempuan – Jl. Kalianak Timur Gg. Lebar No. 22, Surabaya dengan layanan VCT, MK serta kesehatan reproduksi
• RSAL Dr. Ramelan Surabaya – Jl. Gadung No. 1, Surabaya, Jawa Timur memberikan pelayanan tes VCT, MK, ART
• RS Dr. Soetomo – Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 6-8, Surabaya untuk layanan VCT, MK dan ART
• RS Dr. M. Soewandhi – Jl. Tambakrejo No. 45-47, Surabaya dengan layanan tes VCT, MK juga ART

– Malang
• IGAMA (Ikatan Gaya Malang) – Jl. Hamid Rusdi No. 67, Malang khusus layanan tes VCT
• Puskesmas Sumber Pucung – Jl. TGP No. 2 Desa Sumber Pucung, Sumber Pucung menyelenggarakan layanan; IMS, VCT dan MK
• Puskesmas Gondanglegi – Jl. Diponegoro No. 62, Gondanglegi, Malang untuk IMS, VCT dan MK serta Kelompok Dukungan Sebaya
• Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar – Jl. Jakgung Suprapto No. 2, Malang membuka layanan VCT dan ART
• RSI Dinoyo – Jl. M.T. Haryono No. 139, Malang dengan layanan VCT, MK dan juga ART
• RSU Kepanjen, Malang – Jl. Panggungrejo No. 1 Kepanjen, Malang untuk VCT, MK dan ART
• Yayasan Sadar Hati – Jl. Kampar No. 9, Malang dengan IMS VCT dan MK

– Banyuwangi
• Klinik Bakti Husada KK Bina Sehat – Jl. Letkol Istiqlah No. 42, Banyuwangi dengan layanan IMS, VCT juga MK
• RSUD Blambangan – Jl. Letkol Istiqlah No. 49, Banyuwangi yang menyediakan layanan VCT, MK/CST dan ART
Itulah daftar instalasi kesehatan yang ada di sejumlah kota besar di Jawa Timur yang dapat Anda kunjungi untuk memeriksakan diri akan kemungkinan terjangkit HIV. Saat ini mungkin sudah lebih banyak lagi lembaga yang menawarkan tes tersebut.

Ini Daftar Lokasi di Jakarta untuk Tes HIV
Informasi Tentang HIV/AIDS Topik Kesehatan

Ini Daftar Lokasi di Jakarta untuk Tes HIV

Satu-satunya cara yang paling komprehensif dn akurat untuk memeriksakan apakah tubuh terinfeksi HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes. Tes HIV atau yang lebih umum disebut dengan VCT (Voluntary Counseling and Testing) merupakan tes sukarela seseorang guna mengetahui terkait status HIV-nya. Anda yang hidup di kota besar denga resiko penularan HIV AIDS yang lebih tinggi, tak ada salahnya sesekali memeriksakan diri. Tidak perlu ragu karena instansi resmi yang menyediakan pelayanan tes tersebut menjamin keamanan data rahasia Anda.
Saat ini banyak Rumah Sakit, klinik, hingga puskesmas yang melayani tes HIV di berbagai wilayah. Tak terkecuali di Jakarta yang memiliki banyak lokasi pemeriksaan yang ramah bagi kalangan remaja, antara lain;
PKBI DKI Jakarta
Tak hanya menyelenggarakan layanan VCT saja, PKBI yag berlokasi di Jl. Pisangan Baru Timur 2A RT 04/RW 09, Pisangan Baru Matraman Jatinegara Jakarta Timur ini juga menawarkan layanan lain seperti Centra Mitra Muda (CMM) dengan pusat informasi serta pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang juga menarik untuk dikunjungi
RSUP Fatmawati
Rumah Sakit besar ini memberikan layanan konseling serta tes HIV. Layanan tersebut disediakan pada Klinik Wijaya Kusuma dengan alamat Jl. RS Fatmawati, RT 4 RW 9, Cilandak Barat, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
RS St. Carolus
Layanan tes HIV gratis bisa Anda dapatkan di Ruang Carlo RS St. Carolus yang beralamat di Jl. Salemba Raya No. 41, Jakarta.
RS Dharmais
Lebih dikenal untuk perawatan kanker, RS Dharmais memiliki poliklinik HIV AIDS yang memberikan 4 macam pemeriksaan dengan biaya sekitar Rp120.000. RS ini berlokasi di Jl. Letjen S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat
RS Cipto Mangunkusumo
Rumah sakit yang lebih terkenal dengan singkatan RSCM ini masuk dalam daftar tempat paling komprehensif dan aman untuk tes HIV. RS ini berada di Jl. Diponegoro No. 71, Jakarta Pusat.
Klinik Angsa Merah
Layanan yang ada ini terbilang lengkap dengan pelayanan yang ramah. Banyak anak muda yang memilih klinik yang beralamat di Graha Media Building lantai 2, Jl. Blora, No. 8-10 Menteng, Jakarta Pusat ini untuk tes HIV.
Klinik Yayasan Pelita Ilmu (YPI)
Beroperasi sejak 2001 di Pancoran, kini klinik YPI ada di kawasan Jl. Peruk no. 6 RT.07/03, Bukit Duri, Jakarta Selatan sejak tahun 2003 silam. Biaya untuk pemeriksaan terbilang murah dibanding dengan pengalaman yang dimiliki klinik tersebut.
Itulah tadi daftar sejumlah instalasi kesehatan yang ada di wilayah Jakarta. Anda juga bisa bertanya pada Puskesmas terdekat di alamat Anda terkait tes HIV tersebut. Pemeriksaan sejak dini dapat membantu meringankan pengobatan atau juga dapat membuat Anda lebih yakin dan tenang bahwa tubuh Anda aman dari HIV.

Mengetahui Tingkat Keberhasilan Pengobatan HIV AIDS
Informasi Tentang HIV/AIDS

Mengetahui Tingkat Keberhasilan Pengobatan HIV AIDS

Berdasar geala fisik saja, mungkin menjadi hal yang sulit untuk mengetahui apakah terapi pengobatan ARV yang dilakukan bekerja atau tidak. Gejala yang muncul kemungkinan hanyalah penanda kalau obat ARV yang diminum mungkin kurang cocok. Atau mungkin juga menunjukkan respon tubuh yang seharusnya atas penggunaan obat AR setelah terapi dijalankan sesuai dengan jadwalnya. Lantas bagaimana cara mengetahui keberhasilan terapi pengobatan HIV ini?

Sebelum mulai mengevaluasi diri, ada baiknya diingat bahwa obat ARV ini merupakan kesepakatan pasien dengan dokter dengan jadwal minum obat tertentu yang wajib dipatuhi. Jika tingkat kepatuhan minum obat ada di angka 90% atau lebih, maka bisa dikatakan bahwa terapi ARV bekerja secra baik. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, seperti halnya:
• Sejauh mana tingkat penurunan jumlah virus dalam darah?
• Adakah peningkatan terhadap sistem kekebalan tubuh?
• Apa yang dirasakan?
Berikutnya mari kita bahas lebih rinci;
Penurunan Jumlah Virus
Terapi pengobatan ditujukan untuk mengganggu pembiakan virus dalam darah hingga jumlah virus ada pada jumlah paling rendah hingga alat tes tidak sanggup mendeteksinya. Apabila jumlah virus tidak berkurang atau malah bertambah, segeralah berkonsultasi tentang perlukah untuk mengganti obat. Hal ini kemungkinan karena HIV mungkin sudah kebal dengan obat yang telah dikonsumsi.

Bagaimana Sistem Kinerja Sistem Imun?
Perlu diingat pula bahwa virus HIV menyerang sel tubuh yang tugasnya menjaga kekebalan tubuh yang disebut dengan CD4. Terapi pengobatan terhadap HIV ini dikatakan bekerja dengan baik dan dapat membuat sistem imun menjadi normal kembali. Semakin tinggi nilai CD4 ini maka menunjukkan fungsi sistem imun yang lebih baik pula.

– Apa yang Dirasakan
Setiap pengobatan yang diminum pasti memiliki efek samping dengan kadar toxisitas tertentu. Bahkan, ada berapa obat tertentu yang memiliki efek samping yang lebih tinggi dibandingkan obat lainnya. Maka dari itu, sangat penting bagi pasien yang ada untuk selalu mencatat serta mendiskusikan bersama dokter tentang apa yang dirasakan oleh tubuh baik sebelum hingga sesudah meminum obat. Perbedaan perasaan ini juga meliputi fisik dan mental.

Itulah tadi beberapa indikator untuk mengetahui seberapa tinggi efektifitas terapi pengobatan yang dilekaukan. Mengetahui hal ini juga penting menentukan tindakan pengobatan berikutnya.

Pentingnya Nutrisi Bagi Penderita HIV/AIDS
Info Informasi Tentang HIV/AIDS Obat & Suplemen Topik Kesehatan

Pentingnya Nutrisi Bagi Penderita HIV/AIDS

Nutrisi merupakan asupan penting bagi kesehatan manusia, utamanya bagi orang dengan HIV lantaran. Hal ini karena nutrisi memegang peran penting dalam sistem kekebalan tubuh serta kemampuan melawan infeksi. Dengan menerapkan pola makan yang sehat, maka turut membantu penderita dalam menjaga berat badan sekaligus menekan resiko berbahaya seperti penyakit jantung, diabetes, kanker hingga osteoporosis. Nutrisi yang sehat dan cukup akan menunjang sistem imun dalam melawan virus. Asupan nutrisi yang bagus juga membantu mengendalikan gejala HIV sekaligus menekan efek samping terapi pengobatan.

Asupan nutrisi sehat yang dimaksud tentunya bersumber dari makanan sehat dengan kadar gizi yang seimbang. Meskipun baik bagi tubuh, makan makanan tersebut juga tidak lantas dilakukan berlebihan. Makan sesuai dengan takaran dan porsinya. Diet yang baik bagi penderita HIV antara lain

Makanan Bertepung
Makanan bertepung dijadikan sebagai dasar diet, sepertiga dari total konsumsi makanan Anda tiap harinya. Makanan ini antara lain nasi, singkong, kentang, pisang hijau, roti, sereal, pasta, makanan dari jagung dan juga ubi. Mengandung karbohidrat sebagai energi, makanan jenis ini juga menawarkan mineral, vitamin serta serat.

Buah dan sayur
Buah dan sayur mengandung vitamin, mineral serta serat. Usahakan makan buah ataupun sayuran setidaknya 5 porsi atau lebih tiap harinya. Buah dan sayur ini dapat membantu melindungi tubuh dari kanker serta penyakit jantung. Buah dan sayur rendah lemak sehingga dapat meningkatkan proporsi diet yang juga bagus untuk menurunkan berat badan.

Lemak
Lemak ada dalam mentega, minyak goreng, daging hingga makanan berdasar protein lain yang meyimpan energi, asam lemak esensial serta vitamin A, D, E dan K. anda bisa memperoleh lemak tak jenuh ini dari minyak ikan, kacang-kacangan ataupun biji-bjian, alpukat, minyak zaitun serta minyak sayur. Sementara lemak jenuh justru dapat meningkatkan kolesterol, seperti yang ditemukan pada daging, keju, mentega.

Produk susu
Untuk mencegah kekurangan kalsium, maka ada banyak produk susu seperti halnya susu, keju ataupun yogurt yang juga menyimpan vitamin dan mineral. Apabila Anda tidak bisa menerima produk susu ini, maka alternatif kedelai dengan kandungan susu beras ataupun gandum, sayuran hijau gelap, buah ara kering, apricot, serta kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang baik.

Hindari Makanan yang Terlalu Berlemak, Manis ataupun Asin
Gula juga sebisa mungkin Anda tekan konsumsinya bagi para penderita untuk menjaga berat badan. Terlalu banyak garam juga bisa memicu tekanan darah tinggi dan dalam kadar tertentu dapat meningkatkan resiko stroke dan penyakit jantung.

Mempertahankan asupan nutrisi dalam suatu diet sehat tentunya akan membantu pasien dalam mengatasi HIV serta menunjang kinerja sistem kekebalan tubuh. Selain hal dengan asupan yang baik, pasien juga dianjurkan untuk melakukan program olahraga yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebugarannya.

China Optimis Siap Pasarkan Injeksi AIDS Agustus Mendatang
Info Informasi Tentang HIV/AIDS Topik Kesehatan

China Optimis Siap Pasarkan Injeksi AIDS Agustus Mendatang

China optimis bahwa pada bulan Agustus ini mereka dapat menyediakan suntikan jangka panjang guna mengobati puluhan ribu warganya yang terinfeksi HIV. Obat yang bernama Albuvirtide tersebut baru saja disetujui oleh otoritas setempat melalui laman resminya. Obat yang dikembangkan oleh pusat penelitian bioteknologi di Nanjing itu dapat diberikan tiap minggu untuk mencegah fusi virus dengan selaput sel induk sehingga mengganggu siklus hidup HIV di tahap awal.


Menurut perusahaannya, kelebihan dari obat ini adalah meningkatkan kesadaran pasien, meningkatkan kualitas hidup serta menekan biaya pengobatan bagi pasien HIV. Situs kesehatan resmi pemerintah China memuat obat ini menawarkan sebuah terobosan dalam pengobatan HIV di China. Keberadaan Albuvirtide ini sekaligus memperbaiki situasi pengobatan yang buntu bagi perawatan pasien HIV AIDS. Obat ini juga menawarkan alternatif untuk pasien yang telah kebal terhadap obat-obatan yang sudah ada saat ini.


Di China, pengobatan pasien HIV selama ini masih mengandalkan obat generik ataupun impor dimana tiap pasien HIV / AIDS wajib menenggak sejumlah pil setiap harinya. Albuvirtide juga memiliki efek samping yang cenderung lebih sedikit dibanding obat yang selama ini digunakan, utamanya bagi organ hati. Selama ini diketahui bahwa hati merupakan salah satu organ tubuh yang perlu diperhatikan saat mengikuti terapi pengobatan. Obat tersebut juga telah diuji klinis secara intensif selama 10 tahun dengan ratusan pasien. Dengan pengujian yang dirasa sudah cukup komprehensif dan tingkat kebutuhan yang semakin mendesak, wajar jika pemerintah China meloloskan obat ini ke pasar bulan depan.


Komisi Kesehatan China pada tahun 2017 mencatat setidaknya 57.194 pengidap HIV AIDS baru, dimana ada 15.251 orang dilaporkan meninggal lantaran penyakit itu. Dengan demikian, wajar jika China memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini. Tingkatan ini terbilang oleh sudah mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan yang lebih serius. Selain halnya melakukan pengobatan, sejumlah tindakan pencegaha juga turut diupayakan oleh pemerintah China.


Pada tahun 2017 lalu, anggota dewan di China membuat sebuah gerakan upaya pencegahan serta pengobatan untuk HIV AIDS dalam negeri. Gerakan ini memiliki tujuan untuk mendiagnosa 90 persen pasien HIV AIDS di tahun 2020 sekaligus memastikan bahwa jumlah pasien yang telah didiagnosa tersebut berhasil diobati. Salah seorang ahli HIV AIDS di China menyatakan bahwa pelulusan obat ini lebih dikarenakan efektifitas dan tingkatan kebutuhan yang semakin mendesak. Terlepas dari apakah obat-obatan tersebut diimpor ataupun obat buatan dalam negeri, ada banyak pasien yang harus diperhatikan kebutuhannya.


Namun demikian, pusat penelitian China tersebut tetap akan mengikuti tren perkembangan pengobatan HIV AIDS dunia. Mereka juga tetap mengacu pada penelitian internasional dalam pengembangan obat-obatan dalam negeri tersebut. Kita pun boleh berharap akan kesuksesan China dengan obat ini dan dapat menyebarluaskan pengobatan alternatif dengan terapi yang lebih bersahabat.

Jangan Ragu Tes HIV AIDS, Seperti Ini Saja Tahapannya
Info

Jangan Ragu Tes HIV AIDS, Seperti Ini Saja Tahapannya

Merasa takut saat dianjurkan melakukan tes HIV adalah hal yang lumrah. Orang akan mengasumsikan hal buruk saat mendengar tes ini lantaran kurang siap untuk menghadapi hasilnya. Yang perlu diingat bahwa sebenarnya tes ini sama saja dengan tes kesehatan lainnya, untuk mengenali kondisi kesehatan. Semakin cepat mengetahui hasilnya, semakin besar pula peluang untuk penanganan yang diperlukan.

VCT (Voluntary Counseling and Testing) merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui status HIV seseorang dan dilakukan sukarela hasil dari tes ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Dengan tahapan sederhana yang terbagi dalam 3 tahapan ini sebenarnya sangat sederhana, antara lain

1. Pra-Tes (Awal)
Saat pra-tes ini, orang akan diberi konseling dahulu untuk memberi pemahaman mendasar tentang HIV maupun AIDS, manfaat dan kerugian diagnosa infeksi, dan seperti apa seharusnya seseorang menanggapi hasil tes positif. Selanjutnya, peserta tes diminta menyetujui informed consent sebelum darah mulai diambil. Seseorang yang telah diberi konseling bisa saja membatalkan tes. Biasanya yang dipertanyakan oleh peserta tes adalah masalah kerahasiaan.

2. Cek Darah
Usai dikonseling dan peserta menyetujui melanjutkan tes, maka proses berikutnya yaitu pemeriksaan darah. Klien diambil darahnya menggunakan jarum sekali pakai di klinik VCT tersebut. Pemeriksaan yang diterapkan umumnya berupa tes cepat yang sudah bisa keluar hasilnya 20-30 menit pasca sampel darah diambil.

3. Pasca-Tes (Akhir)
Proses terakhir yaitu pembahasan hasil cek darah bersama petugas konselor di klinik VCT. Pada post test ini, konselor akan membuka hasil cek darah langsung di depan peserta tes. Hasil pemeriksaan tersebut hanya diberikan kepada klien, dan tidak akan diberi pada pihak lain tanpa adanya persetujuan dari peserta tes.

Konselor membahas tindak lanjut seperti apa yang dapat dilakukan mengacu pada hasil test baik itu negatif ataupu positif. Bila hasil tes menunjukkan negatif, dapat dilakukan test ulang (3 atau 6 bulan berikutnya) demi memastikan keamanan peserta dari masa window periode HIV. Jika hasilnya positif, peserta pun mendapatkan pemeriksaan berikutnya misalnya tes CD4 dengan terapi pengobatan ARV (antiretroviral).

Bagaimana? Sederhana sekali bukan? Anda pada intinya hanya perlu mengikuti arahan konselor dan melakukan tes darah. Setelah hasilnya keluar, barulah Anda bisa membahas tindakan apa berikutnya yang dapat dilakukan untuk kondisi Anda.

Langkah Manusia Mencari Vaksin HIV Semakin Dekat
Info

Langkah Manusia Mencari Vaksin HIV Semakin Dekat

Langkah Manusia Mencari Vaksin HIV Semakin Dekat

Berita positif juga terdengar dari kalangan ilmuwan kesehatan yang semakin dekat dengan vaksin HIV yang efektif dan aman. Seperti yang diketahui bahwa pencarian vaksin seperti ini telah berjalan nyaris 40 tahun lamanya. Saat ini, para ilmuwan kesehatan merasa semakin optimistis bahwa mereka sudah selangkah lebih jauh dalam pencarian tersebut. Mereka dengan penuh pertimbangan seksama telah melakukan uji coba vaksin baru bagi manusia dimana sampel monyet berhasil memberikan hasil menggembirakan.

Dalam hasil suatu penelitian yang dimuat dalam jurnal The Lancet, pengujian pengobatan ditujukan demi menghasilkan reaksi kekebalan atas HIV bagi pasien dewasa yang sehat serta melindungi monyet atas infeksi virus yang identik dengan HIV. Sang peneliti utama, Dan Barouch asal Harvard Medical School menyebut bahwa penelitian ini menjadi pencapaian penting dalam perjalanan penelitian HIV. Namun demikian, hasil pengujian ini tetaplah memerlukan penelitian lebi lanjut. “Kami puas atas hasil saat ini … namun kami belum bisa berasumsi bahwa vaksin ini dapat bekerja sepenuhnya pada manusia,” terang Profesor Barouch pada The Health Report.

Demi menguji teori tersebut, saat ini para peneliti memberikan vaksin terhadap 2.600 perempuan di wilayah Afrika Selatan yang memiliki risiko tertular HIV AIDS. “Ini merupakan konsep vaksin HIV yang kelima dan akan diuji efektifitasnya terhadap manusia dalam sejarah epidemi global selama 35 tahun,” ujar Profesor Barouch. Dilaporkan nyaris 37 juta orang di penjuru dunia hidup bersama HIV dimana tercatat ada sekitar 1,8 juta kasus baru tiap tahun.
Satu hal yang menjadi tantangan utama dalam pengembangan vaksin HIV yaitu kemampuan virus dalam bermutasi membuat sistem kekebalan tubuh manusia tak berguna.

Selain itu, ada banyak sekali jenis HIV sementara uji coba vaksin terdahulu selalu terbatas pada jenis virus HIV tertentu pada wilayah tertentu saja. Akan tetapi dalam penelitian ini, ilmuwan menerapkan vaksin ‘mosaik’ yaitu menggabungkan potongan bermacam jenis virus HIV demi mendapatkan respon kekebalan terhadap bermacam varian HIV.

Pada tahun 2015 yang lalu, ada Profesor Barouch bersama timnya yang menguji berbagai kombinasi vaksin mosaik terhadap orang dewasa sehat di wilayah Afrika Timur, Afrika Selatan, Thailand hingga Amerika Serikat. Dalam pengujian tersebut, terdapat sejumlah 393 partisipan diberi 4 vaksinasi dalam 48 minggu.

Tiap kombinasi vaksin diketahui aman serta ditanggapi oleh tubuh di pasien dengan baik sekaligus menghasilkan memberikan anti-HIV. Para peneliti juga memberikan kombinasi vaksin ‘mosaik’ pada 72 ekor monyet untuk menguji ketahanan atas virus yang identik dengan HIV. “Vaksin ini dapat menjanjikan 67% perlindungan atas virus yang menyerupai HIV AIDS,” terang Profesor Barouch.

Dikarenakan memberikan dampak positif pada monyet dan aman digunakan pada manusia, maka vaksin mosaik ini pun layak untuk ditingkatkan ke penelitian skala yang lebih lanjut demi mengetahui apakah vaksin ini efektif mencegah infeksi HIV bagi manusia. Hal ini tentunya menjadi suatu kemajuan positif yang cukup signifikan.

Tips Merawat Pasien HIV di Rumah
Info

Tips Merawat Pasien HIV di Rumah

Memberikan perawatan bagi penderita HIV memang bukan perkara mudah. Baik dari segi fisik dan mental, perawatan ini menuntut banyak usaha demi membantu pasien mengendalikan emosi dan memberikan pengobatan. Di lain sisi, Anda juga tak dapat menyembunyikan rasa takut akan penulatan HIV. Hal ini wajar, mengingat sebagai orang yang paling dekat dengan pasien secara otomatis membuat resiko tertular Anda semakin tinggi.

Perawatan di rumah tentu saja menuntut kesabaran Anda dalam menjaga pasien tetap sehat jasmani dan rohani. Salah-salah bisa saja Anda ikut tertular atau mengalami stress berat. Ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk perawatan ODHA di rumah, antara lain

Tips Merawat Pasien HIV di Rumah– Pelajari HIV

Agar dapat merawat pasien HIV dengan efektif, Anda sebaiknya mengenal dan memahami HIV. Hal ini selain untuk merawat pasien, juga unutk melindungi diri Anda agar tidak tertular. Cari fakta dan informasi valid sebanyak mungkin bersumber dari lembaga atau organisasi terkemuka. Layanan resmi dari Departemen Kesehatan Daerah ataupun lembaga lain yang relevan di sekitar Anda juga bisa Anda manfaatkan. Tentunya dengan semakin banyaknya pengetahuan tentang HIV, maka Anda akan lebih siap saat dihadapkan pada berbagai kondisi.

– Ajak Mengobrol

Bukan sekedar mengoborl, coba ajak pasien berbicara tentang penyakitnya hingga mereka mau berbagi supaya Anda bisa lebih memahami kondisi jasmani dan rohani mereka. Tindakan ini juga membangung trust kepada Anda sehingga lebih mudah dalam memberikan pertolongan dan perawatan. Namun perlu diingat pula, jika pasien belum ingin membahasnya maka jangan dipaksakan. Anda yang sudah mendapat kepercayaan pasien pun juga harus menjaga kepercayaan tersebut dengan tidak membocorkan informasi yang dirasa sensitif dan tidak ada perlunya.

– Perhatikan Nutrisi

Dengan kondisi kesehatan yang dilemahkan oleh HIV, pasien harus mengonsumsi makanan sehat lebih banyak demi menjaga aktivitas tubuh tetap berjalan. Tanpa makanan sehat bernutrisi yang cukup, mustahil kondisi badan dapat membaik. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter dan ahli gizi guna menemukan pola makan sesuai bagi pasien HIV. Perhatikan pula penyiapan makanan bagi pasien HIV mulai dari keamanan hingga kebersihan. Anda harus memastikan bahwa tangan, alat masak hingga wadah menyiapkan makanan senantiasa steril.

Tips Merawat Pasien HIV di Rumah

– Bantuan

Tak menutup kemungkinan pada suatu ketika Anda tidak sanggup mengatasi situasi tertentu. Anda juga merasa kurang yakin atas keamanan diri Anda ketika menangani pasien HIV. Dalam kondisi seperti ini, Anda bisa menghubungi dokter agar keadaan tidak bertambah parah. Anggota keluarga ataupun keberadaan orang lain dalam rumah bisa jadi bantuan yang sangat penting. Makin banyak tangan yang menolong, maka makin besar pula peluang penanganan berhasil dengan selamat.

Demikian beberapa tips yang perlu Anda pertimbangkan jika memutuskan untuk merawat pasien HIV di rumah. Yang lebih diperhatikan lagi adalah kesehatan tubuh Anda sendiri. Tentu Anda tidak akan sanggup merawat orang lain ketika tubuh Anda sendiri tidak sehat. Hindari kelelahan dengan istirahat yang cukup, olahraga rutin dan menjaga sistem imun melalui makanan bergizi.

Fakta Tentang HIV yang Perlu Diketahui
Info

Fakta Tentang HIV yang Perlu Diketahui

Seperti namanya, HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (imunitas) seseorang. Virus ini melemahkan daya tahan ini membuat seseorang yang terinfeksi menjadi lebih mudah terserang penyakit lain. Dengan metode penularan dan gejala yang tidak mudah untuk dideteksi, virus ini tergolong berbahaya karena dapat berujung pada kematian pasien. Sayangnya, informasi yang simpang siur semakin memperparah kondisi ini. Membuat HIV terdengar semakin menakutkan karena adanya pemahaman yang salah.

Seperti yang disampaikan oleh AIDS Foundation South Africa, ada beberapa fakta tentang HIV yang perlu diluruskan. Hal ini bertujuan agar tidak memancing anggapan yang semakin keliru hingga menyulitkan penanganan  bagi para penderita. Hal tersebut antara lain;

– HIV Bukanlah AIDS

HIV dengan AIDS merupakan 2 hal berbeda dimana HIV adalah virus penyebab infeksi, sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sekumpulan gejala yang dipicu oleh HIV. Ketika tubuh terinfeksi oleh virus, termasuk HIV, secara otomatis tubuh akan merespon dengan penolakan dengan membuat suatu antibodi untuk melawan virus tersebut.

– Masih Bisa Punya Anak

Menikah bersama pasangan pengidap HIV hingga memiliki keturunan bukan menjadi hal mustahil. Namun prosesnya berbeda dimana ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) wajib berkonsultasi dulu dengan dokter. Selanjutnya, dokter bisa meminta pasien ikut tes Cluster Differentiation 4 (CD4) secara rutin guna mengendalikan jumlah sel darah putih. Selain itu, kesehatan diri juga wajib dinyatakan baik dengan tidak adanya infeksi dan penyakit berbahaya.

– Gejala Awal Sulit Dideteksi

Selama 1 hingga 2 bulan pertama HIV merasuki tubuh, mayoritas orang menganggap sebagai gejala flu atau yag populuer disebut ARS (acute retroviral syndrome). Namun dalam beberapa kasus, HIV bahkan tidak memicu gejala apapun hingga bertahun-tahun.

– Masih Bisa Berumur Panjang

Walaupun hingga saat ini masih belum ada metode penyembuhan ataupun vaksin HIV AIDS, adanya ART (Antiretroviral Therapy) dapat membantu pasien HIV dapat hidup lebih lama. Selain halnya membantu si pasien tetap sehat, terapi ini juga bertujuan mengendalikan penularan HIV lebih jauh. Terbukti dengan banyaknya ODHA yang masih bisa berkarya walau sudah dinyatakan positif terkena HIV. Berkumpul bersama komunitas juga dapat meningkatkan harapan dan semangat hidup pengidap HIV.

Fakta Tentang HIV Yang Perlu Diketahui

– Obat Belum Efektif Dalam Mencegah Penularan

Hingga saat ini, obat-obatan antiretroviral hanya dapat membantu para pengidap HIV-AIDS agar tetap hidup produktif serta berkualitas. Jika hasil sesuai dengan harapan, terapi obat-obatan ini juga bisa menekan jumlah virus di dalam darah. Dengan pengobatan yang rutin dan terkendali, HIV bisa saja dikatakan tidak ada ketika pasien melakukan tes darah. Akan tetapi, penelitian juga menunjukan bahwa HIV ini mungkin saja bersembunyi di tempat lain. Dengan demikian, pencegahan masih menjadi hal paling efektif.

Demikianlah beberapa informasi yang perlu anda ketahui tentang HIV. Dengan memiliki pemahaman yang benar, tentunya kita dapat menyikapi kondisi tersebut dengan lebih baik pula. Tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, perawatan terhadap ODHA juga memerlukan pemahaman yang benar pula agar pengobatan yang dilakukan lebih efektif.

Seputar Penyakit Berbahaya HIV Aids
Info

Seputar Penyakit Berbahaya HIV Aids

Membahas seputar HIV atau AIDS memang sdah bukan lagi hal yang baru karena game satu ini sudah ada cukup lama khususnya di Indonesia. HIV ini disebabkan oleh serangan virus yang mana menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga seseorang akan nudah sakit dan sebagainya. HIV pertama kali ditemukan di Kongo san kemudian menyebar ke seluruh duni termasuk Indonesia ini. Penyakit ini bak momok di Indonesia dan bahkan seseorang akan sangat menghindari penderita HIV karena ketakutan mereka akan tertular.

Sampai saat ini virus JIV atau AIDS ini sama sekali belum bisa diobati sehingga para penderitanya hanya bisa ditangani dengan menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk memeperlambat perkebangan virus di tubuh seseorang. Dengan penanganan seperti ini seseorang masih tetap bisa menjalani hidup lebih lama dan seorang ibu positif HIV yang hamil dapat meminimalkan peluang menularka HIV kepad anaknya.

Penyakit HIV AIDS ini memang tidak begitu saja dapat menular namun tetap harus diwaspadai. HIV atau AIDS ini biasanya menular dengan melalui kontak seorang positif HIV dengan hubungsn seksusl. Penggunaan jarum suntik atau alat-slat suntik lain yang tidak steril dan sudah terkontaminasi dengan virus HIV juga dapat menyebabkan tertularnya virus. Transfusi darah dengan orang yang positif HIV juga bisa menularkan viris HIV. Jadi jika hanya melakukan kontak dengan penderita HIV tanpa melakukan hal-hal diatas tadi pastinya tidak langsung akan tertular.

Penyakit atau virus HIV ini memang tidak bisa disembuhkan atau lebih tepatnya belum bisa disembuhkan. Tapi, masih ada beberapa cara untuk bisa menangani penderita HIV sehingga perkembangan virus dapat dikendalikan dan dapat memperpanjang usia penderita AIDS. Dengan melakukan beberapa penanganan medis seperti penggunaan obat-obatan dapat meringankan virus baik pada orang yang baru saja mengalami gejala AIDS sampai orang-orang yang sudah positif AIDS bahkan pada ibu hamil pengidap AIDS agar tidak menulsr pada sang anak.

Perkembangan viris AIDS dapat dikurangi atau dikendalikan dengan menggunakan obat-obatan seperti ARV. Obat ini terdiri dari beberapa golongan dan biasanya diberikan kepada penderita AIS begitu juga pada ibu hamil pengidap AIDS. Hanya saja pada ibu hamil pengidap AIDS diberikan ARV khusus untuk ibu hamil. Sedangkan bagi orang-orang yang baru saja mnedapati gejala AID, diberikan obat PEP sesegera mungkin 3 x 24 jam agar dapat tertolong.

Cara lain yang juga dapat digunakan untuk membantu mengendalikan virus HIV yang terdiri dari protein yang sulit untuk diredam dan juga mudah bermutasi, para ahli menggunakan radiasi yang dikombinasikan dengan transplantasi pada sel induk. Sati lagi cara mengendalikan HIV AID adalah dengan cara penetralan pada sel antibodi seorang penderita HIV.

Penanganan Medis bagi Ibu Hamil yang Positif HIV
Info

Penanganan Medis bagi Ibu Hamil yang Positif HIV

HIV menjadi momok bagi siapapun dan bahkan banyak juga orang-orang positif HIV yang dihindari karena ketakutan akan tertular virus ini. Penyakit ini memang belum ada obatbya, jikapun memang ada bukan untuk mengobati tapi untuk mengurangi perkembangan virus HIB itu sendiri. Inilah yang menjadi ketakutan banyak orang sehingga membuat banyak orang yang hobi Nontonfilm88 memilih untuk menghindari penderita HIV.

Sebetuknya virus HIV ini tidak menular begitu saja. Viris HIV bisa menukar jika melalui hubungan seks, atau melalui transfusi darah dan juga penggunaan peralatan suntik yang sudah terkontaminasi oleh virus HIV. Dan satu lagi, bayi juga dapat tertular virus HIV jika sang ibu sdalah positif pengidap HIV. Penularan pada bayi dapat terjadi pada saat masa kehamilan, pada saat proses melahirkan atau pada saat proses menyusui. Sudah ada banyak kasus dimana bayi positif mengidap viris HIV disebabakan oleh oleh tua atau ibu yang mengalami dan positif mengidap HIV ini.

HIV AIDS memang belum dapat disembuhkan karena memang belum ada obat yang dapat menyrmbuhkannya. Akan tetapi di beberapa hal, ada beberapa obat yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan terhadap oenderita HIV ini. Jadi obat yang digunakan memang tidak menyembuhkan akan tetapi bisa digunakan untuk membantu mengurangi dan menekan pertumbuhan virus HIV.

Dengan begitu penderita HIV bisa memiliki usia yang lebih panjang. Jenis obat yang digunakan untuk penderita HIV adalah ARV atau antiretroviral. Obat ini terdiri dari beberapa golongan yaitu NNRTI, NRTI, protease inhibitor, entry inhibittor, dan integrace inhibitor. Obat-obatan ini dapat membantu para penderita HIV untuk bisa mendapatkan usia hidup yang lebih lama dan bisa membantu mereka menjalani pola hidup yang lebih baik lagi. Meskipun begitu, tentu saja obat ini juga memiliki efek samping jika terus-terusan digunakan meskioun memang efeknya tidak begitu berbahaya. Selain dengsn obat, saat ini para penderita HIV juga coba ditangani dengan menggunakan radiasi dan juga trsnsplantasi sel.

Mungkin penanganan-penanganan tersebut bisa digunakan untuk penderita HIV umum lalu seperti apakah penanganan HIV pada ibu hamil? Ibu dan bayi dapat diselamatkan dengan penanganan HIV yang tepat. salah satunya adalah dengan menggunakan obat ARV khusu untuk ibu hamil. Obat ini akan dapat membantu mencegah penularan virus HIV dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya. Disarankan bagi para ibu hamil untuk melakukan operasi caesar untuk nelahirkan bayinya sehingga potensi menularkan virus HIV pada anaknya akan semakin kecil. HIV juga dapat ditularkan melalui menyusui jadi akan lebih baik jika ibu positif HIV tidak memberikan asi kepada bayi agar tidak tertular HIV. Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati virus HIV/AID

Penanganan Medis untuk Para Penderita HIV AIDS
Info

Penanganan Medis untuk Para Penderita HIV AIDS

HIV atau AIDS merupakan jenis penyakit yang sudah cukup banyak dikenal dan merupakan jenis penyakit yang juga dianggap mematikan. Sudah banyak orang yang menjadi korban dari penyakit ini meskipun memang cara penularannya tergolong tidak mudah. Penyakit HIV atau AID ini dapat menular dengan melalui jarum suntik yang digunakan bergantian dengan penderita AIDS dan juga melalui hubungan seksual. Penyakit ini juga masih sulit untuk disembuhkan. Tapi sangat penting juga bagi kita untuk mengetahui seperti apa caranya untuk menangani penyakit HIV atau AIDS ini secara medis sehingga kita bisa tahu bagaimana menghadapi penyakit yang satu ini.

Penyakit HIV ini memang sulit untuk disembuhkan dan beragam cara pun sudah banyak dicoba untuk dapat menyembuhkan penyakit. Tapi belum juga berhasil sehingga masih saja penderita HIV AIDS ini berjuang untuk hidup. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenapa penyakit ini sulit untuk disembuhkan. HIV ini memiliki struktur protein yang terdiri dari trimer atau 3 bagian. Ini yang menyebabkan HIV sulit untuk disembuhkan karena salah satu bagian dari trimer ini aktifitasnya sulit untuk diredam yaitu bagian env. Para ahli yang hobi judi bola masih sulit untuk membuat vaksin untuk meredam aktifitasnya. Buka hanya itu saja, faktor lainnya yang menyebabkan HIV sulit disembuhkan juga karena env juga dapat bermutasi dengan sangat mudah.

Namun begitu, ada beberapa cara juga penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi HIV ini. Saat ini, mulai dikembangkan cara untuk mengobati HIV dengan cara transplantasi pada sell induk yang dikombinasikan dengan radiasi. Selain menggunakan cara tersebut, ada lagi cara yang juga dikembangkan untuk bisa mengatasi penyakit HIV ini ysitu dengan menggunakan penetral antibodi. Dengan cara ini, diketahui seperti apa sel-sele kekebalan dalam tubuh mengeluarkan antibodi yang dapat menetralkan antibodi HIV. Penyakit ini memang bisa dikatakan sebagai penyakit yang bandel. Oleh karena itu sebisa mungkin jangan lakukan hal-hal yang dapat berpotensi menyebarkan HIV. Terapkan pola hidup sehat dan hidup bersih.

Apakah HIV dan AIDS Bisa di Obati?
Info

Apakah HIV dan AIDS Bisa di Obati?

AIDS atau juga HIV adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan sampai pada saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Virus HIV ini pun sudah menyrbar atau mewabah ke seluruh dunia termasuk di Indonesia ini. Penyakit ini menjadi sulit untuk disembuhkan karena ada satu bagian virus yang memang sangat mudah bermutasi serta sulitnya aktifitas virus untuk diredam. Meskipun tidak atau belum bisa untuk disembuhkan, beberapa penanganan medis yang selama ini diberikan kepada penderita HIV ini bisa membantu untuk menekan pertumbuhan dari virus HIV. Dengan begitu dapat membantu para penderita HIV yang bermain judi online menggunakan beberapa jenis obat baik untuk yang baru saja mengalami tanda-tanda HIV maupun untuk yang sudah positif HIV.

Untung penanganan menggunakan obat, ada beberapa jenis obat yang dapwt digunakan untuk melawan atau menekan perkembangan virus baik untuk awal penyakit HIV dan juga untuk positif HIV. Untuk orang-orang yang baru saja mengalami tanda atau gejala HIV, biasanya akan bisa ditangani dengan menggunakan obat-obatan post exposure prophylaxis atau juga biasa disebut dengan PEP. Kemudian untuk penderita ysng memang sudah positif virus HIV ini akan mendapatkan penanganan dengan obat-obatan ARV yang mana terdiri dari beberapa golongan. Jadi orang-orang yang positif HIV ini akan terbantu untuk dapat mengurangi dan menghambat perkembangan virus.

HIV-AIDS

Selain penanganann dengan menggunakan obat-obatan tersebut, ada juga beberapa cara lainnya untuk menangani HIV ini dan masih terus dikembangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menetralkan antibodi seseorang yang menderita HIV ini. Jadi dipelajari seperti apa sel immune mengeluarkan antibodi untuk bisa menetralisir antibodi HIV. Selain itu, cara lain untuk penanganan medis HIV adalah dengan menjalankan radiasi dan kemudian dikombinasikan dengan tindakan transnplantasi sel induk. Cara ini masih dicoba digunakan untuk kera dengann HIV dan segera dicoba pada manusia yang positif untuk HIV. Semua cara tersebut memang memiliki efek tentu saja akan tetapi bisa membantu para penderita untuk mengurangi perkembangan virusnya.